Dasar-dasar gaya hidup sehat meliputi: diet seimbang dan latihan fisik. Ada penelitian yang menjamin bahwa kita dapat memperpanjang harapan hidup kita, tetapi tampaknya tidak semua olahraga sama-sama bermanfaat bagi semua orang. Penelitian terbaru mengaitkan pekerjaan yang secara alami membutuhkan aktivitas fisik dengan kematian dini.
Para buruh dan pekerja lapangan, korban utamanya
Sebuah penelitian di Belanda mengungkapkan bahwa orang yang bekerja dalam perdagangan dengan permintaan fisik tertentu (pekerja, pekerja gudang, pekerja lapangan...) memiliki Risiko kematian 18% lebih tinggi lebih awal dibandingkan dengan pekerja yang tidak banyak bergerak. Di sini fokusnya bukan pada melakukan olahraga itu sendiri, tetapi pada pekerjaan yang melibatkan beberapa aktivitas fisik. Ini bisa menjadi paradoks jika kita memikirkan tentang rekomendasi yang biasa dibuat para ahli dalam hal waktu senggang.
Masuk akal jika menghabiskan 8 jam memuat dan menurunkan kotak memengaruhi tubuh kita secara berbeda dibandingkan berlari selama 30 menit. Di waktu luang yang kami dedikasikan untuk pelatihan, kami meningkatkan kemampuan fisik. Sebaliknya Melakukan gerakan yang sama selama beberapa jam tanpa istirahat bisa berbahaya bagi kesehatan.
Pekerja tidak siap secara fisik
Jenis pekerjaan ini membutuhkan Latihan fisik yang membantu bertahan selama berjam-jam bekerja seharian. Masalahnya adalah sebagian besar tidak melakukan olahraga dengan cara menganggur, memiliki makan yang kurang sehat dan dosa di penggunaan tembakau dan alkohol. Meskipun latihan fisik sebagai pelatihan bermanfaat untuk pekerjaan mereka, penelitian menunjukkan bahwa mereka kurang bersedia mendedikasikan waktu luangnya untuk hal tersebut.
Penelitian tersebut, jauh dari mengkhawatirkan para pekerja, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memiliki kondisi fisik yang baik. Dalam pekerjaan apa pun, berolahraga menguntungkan kita, apakah kita bekerja secara aktif atau jika posisi kita lebih banyak duduk.
Dan, tentu saja, ada himbauan agar mereka tidak puas dengan aktif secara fisik di tempat kerja atau berpikir bahwa ini sama dengan waktu latihan alami.
Paradoks Aktivitas Fisik: Manfaat dan Bahayanya
Berbagai penelitian telah menyoroti paradoks aktivitas fisik, yang menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan di tempat kerja dapat membahayakan, sementara olahraga yang dilakukan pada waktu senggang memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Pada tahun 2018, sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University Medical Center di Amsterdam menemukan bahwa Aktivitas fisik yang bersifat pekerjaan memiliki risiko kematian dini sebesar 18% lebih tinggi pada pekerja, terutama pria.
Ini menyiratkan bahwa, meskipun aktivitas fisik secara umum bermanfaat, sifat latihan yang dilakukan di lingkungan kerja mungkin tidak cukup untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan malah dapat meningkatkan risiko penyakit.
Menurut penelitian, pekerja yang melakukan aktivitas fisik intens di tempat kerja lebih mungkin terserang penyakit kardiovaskular. Pieter Coenen, peneliti utama, menekankan bahwa "jika Anda berlari selama setengah jam di waktu luang, detak jantung Anda akan meningkat dan Anda akan merasa lebih baik setelahnya. Namun, ketika Anda aktif secara fisik di tempat kerja, kondisinya berbeda. Anda melakukan tugas selama delapan jam sehari dan Anda memiliki waktu istirahat terbatas. Mengangkat benda, melakukan gerakan berulang-ulang, dan menangani beban berat dapat mengakibatkan ketegangan berlebihan pada sistem kardiovaskular.
Oleh karena itu, banyak pekerja yang melakukan pekerjaan yang menuntut fisik cenderung tidak berolahraga di waktu luangnya, yang semakin memperumit situasi mereka. "Mereka menghadapi masalah ganda," kata Coenen, karena mereka tidak memperoleh manfaat dari aspek positif aktivitas fisik di waktu luang dan justru terpapar risiko aktivitas fisik di tempat kerja.
Aktivitas fisik pekerjaan dan risikonya
Aktivitas fisik yang dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti cedera muskuloskeletal, akumulasi kelelahan y tekanan. Pekerjaan yang menuntut fisik, seperti konstruksi atau transportasi, sering kali mengharuskan pekerja menghabiskan waktu lama dalam posisi statis atau gerakan berulang, yang dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Meskipun aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan yang baik, penelitian telah menemukan bahwa beban kerja dapat menjadi faktor penentu kesehatan jangka panjang. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan sampai sedang yang dilakukan di waktu luang, seperti berjalan, berlari atau bermain olahraga, memiliki dampak positif pada kesehatan secara keseluruhan, sementara aktivitas fisik berat yang dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan dapat berbahaya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pekerja yang memiliki pekerjaan yang menuntut fisik untuk tidak hanya puas dengan tingkat aktivitas yang dituntut oleh pekerjaan mereka. Sangat penting bagi mereka untuk membangun keseimbangan dengan memasukkan kegiatan rekreasi atau olahraga ke dalam waktu luang mereka.
Tips menjaga kesehatan dengan melakukan aktivitas fisik
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan pekerja untuk melindungi kesehatan mereka saat melakukan pekerjaan yang menuntut fisik:
- Perencanaan tugas yang tepat: Atur beban kerja Anda sehingga tugas yang memerlukan tenaga fisik diselingi dengan waktu istirahat yang cukup.
- Penggunaan teknik ergonomis: Terapkan teknik mengangkat dan menggerakkan untuk mencegah cedera, misalnya mengangkat dengan kaki, bukan dengan punggung.
- Berolahraga di waktu luang: Berolahraga secara teratur di luar pekerjaan untuk melengkapi aktivitas fisik di tempat kerja; berolahraga, berjalan kaki, atau sekadar melakukan kegiatan rekreasi.
- Pemeriksaan kesehatan rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kesehatan kardiovaskular dan buat penyesuaian praktik kerja sesuai kebutuhan.
Latihan fisik penting untuk menjaga kesehatan, tetapi cara Anda melakukannya dapat memengaruhi hasilnya secara signifikan. Meskipun aktivitas fisik di waktu luang sangat penting untuk kesejahteraan, aktivitas fisik di tempat kerja dapat menimbulkan risiko yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memiliki pekerjaan yang menuntut fisik untuk menyadari risiko ini dan berupaya mengintegrasikan pendekatan seimbang terhadap aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.